Kamu yang dulu inginkan tangan ini mengenggam tanganmu
selalu. Kamu yang dulu menjadi orang pertama yang selalu ada saatku membuka
mata. Semua memang sudah usai, namun nyatanya tak bosan mata ini membayangkan
sosokmu ada didepan mata. Berharapmu kembali hanya sekedar harap tanpa
pergerakan. Karna disini aku sadar, kamu pergi karnaku. Aku tahu sudah berapa
luka yang aku simpan dihatimu, sudah berapa kerikil menyakitkan yang akhirnya
kamu rasakan sendiri. Mungkin benar aku tak merasakan apa yang kamu rasakan,
seenaknya hilang disaat diharapkan. Egoku terlampau tinggi. Terima kasih sampai
saat semuanya berakhir menjadi kisah lalu, senyum itu masih untukku. Walau mungkin senyum terakhir yang kulihat. Semoga sosok yang lain dapat lebih bahagiakanmu lebih dariku yang
sebenarnya tak bisa diandalkan. Semoga.
Jika hati adalah ruang yang terisi, kamu ada di ruang yang berbeda. Ruang yang akan selalu terbuka, dan hanya terisi untukmu. Lewat ruangan itu, kamu bebas untuk pergi maupun kembali. Karena di ruangan hati itu, tidak hanya kehadiran kamu secara langsung yang dibutuhkan. Tapi, kenangan yang tercipta untuk terus melekat dalam ingatan.

Komentar
Posting Komentar