Langsung ke konten utama

Desember dan Hujan


Akhir tahun di bulan Desember menjadi pilihan langit untuk turunkan hujannya. Tiap kali perjalananku dimulai dia kadang tak ada, tapi saat aku menikmati perjalanan awalku, dia datang. Aku hanya tersenyum atas kedatangannya, memberhentikan diri lalu memakai jas hujan yang kubawa. Aku tak ingin berhenti lama untuk sesuatu yang tak pasti awal dan akhirnya, seperti hujan. Sehebat apapun hujan yang datang, aku ingin menyatu bersamanya. Persiapan sebelumnya apa yang harus dibawa untuk melawati perjalanan bersama hujan, itu penting. Bagiku, hujan dan jarak yang tersisa dari sebuah perjalanan harus tetap dilalui sampai akhirnya datang di tempat tujuan. Lupakan rasa takut, karnanya kita lupa caranya melanjutkan dan menikmati.

Komentar

  1. Lalu, alunan musik Efek Rumah Kaca berjudul Desember mengiringi.
    “Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember”

    BalasHapus
  2. Semakin terasalah hati ikut serta di dalamnya..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bandung: Tempat Nongkrong, Ngebut, dan Ngalor-Ngidul

Bandung, Kota Penuh Cerita dan Pesona Bandung, ibu kota Jawa Barat yang suka banget dipanggil "Paris van Java." Udara sejuknya, suasananya yang asik, pemandangan cakep, semuanya bikin betah banget. Buat turis, Bandung itu surga. Ada kuliner yang bikin perut nggak mau berhenti ngunyah, tempat wisata alam yang cakep, sampai bangunan-bangunan sejarah yang bikin Instagram lo auto estetik. Tapi buat gue, Bandung tuh bukan cuma destinasi liburan. Ini rumah. Tempat gue dibentuk jadi kayak sekarang, tetap seorang manusia.  Sebelum lanjut, lagu "Untungnya Hidup Harus Berjalan" Bernadya, kayaknya pas menemani tulisan ini.  Kenangan Bocil di Lembang Gue kecil sering pindah-pindah domisili, gara-gara bokap menyesuaikan sama kerjaannya. Tapi dari semua tempat yang pernah gue singgahin, Lembang paling juara di hati. Dari SD gue udah tinggal di situ. Tempat gue belajar makna persahabatan, tanggung jawab, sama kehidupan ala bocil yang sering main sepeda bmx. Lo tau nggak? Kebun teh...

Tempat Tersendiri

Jika hati adalah ruang yang terisi, kamu ada di ruang yang berbeda. Ruang yang akan selalu terbuka, dan hanya terisi untukmu. Lewat ruangan itu, kamu bebas untuk pergi maupun kembali. Karena di ruangan hati itu, tidak hanya kehadiran kamu secara langsung yang dibutuhkan. Tapi, kenangan yang tercipta untuk terus melekat dalam ingatan. 

Ternyata Kecewa

  Aku pernah menolak yang datang, hanya untuk mempertahankan kamu yang ternyata ingin pergi.  Mengenalmu tanpa sengaja, melupakanmu hampir gila. Siapa sangka, kamu yang semanis senja membuat luka sedalam samudra.