Langsung ke konten utama

Memulai

Awal tahun, menjadi pilihan banyak orang untuk memulai. Memulai sesuatu untuk dibangun, dipertahankan, dikerjakan dan kejar. Membangun hubungan baru tanpa bayang-bayang masa lalu, mempertahankan yang sudah ada agar abadi tanpa kesiaan, dikerjakan atau dijalani dengan tulus seiring dengan mengejar keinginan bersama. Sampai akhirnya selamanya terjaga.

Memulai menjadi sesuatu yang paling membuat semangat dan membanggakan, seakan semua berakhir pasti walau nyatanya ketidakpastian selalu ada menghantui. Niat dari hati harus sejajar dengan logika dan kenyataan yang ada, agar mengurangi kesedihan ketika mendapatkan kecewa. Namun bukan berarti pasrah begitu saja. Pastikan usaha dan doa selalu menyelimuti perjalanannya. Pastikan semua berakhir sesuai keinginan.

Untuk kamu yang tak tahu caranya memulai, belajarlah berharap lebih. Karna harapan selalu menjadi alasan untuk sesuatu yang dimulai, ada.

Semarang, 1 Januari 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bandung: Tempat Nongkrong, Ngebut, dan Ngalor-Ngidul

Bandung, Kota Penuh Cerita dan Pesona Bandung, ibu kota Jawa Barat yang suka banget dipanggil "Paris van Java." Udara sejuknya, suasananya yang asik, pemandangan cakep, semuanya bikin betah banget. Buat turis, Bandung itu surga. Ada kuliner yang bikin perut nggak mau berhenti ngunyah, tempat wisata alam yang cakep, sampai bangunan-bangunan sejarah yang bikin Instagram lo auto estetik. Tapi buat gue, Bandung tuh bukan cuma destinasi liburan. Ini rumah. Tempat gue dibentuk jadi kayak sekarang, tetap seorang manusia.  Sebelum lanjut, lagu "Untungnya Hidup Harus Berjalan" Bernadya, kayaknya pas menemani tulisan ini.  Kenangan Bocil di Lembang Gue kecil sering pindah-pindah domisili, gara-gara bokap menyesuaikan sama kerjaannya. Tapi dari semua tempat yang pernah gue singgahin, Lembang paling juara di hati. Dari SD gue udah tinggal di situ. Tempat gue belajar makna persahabatan, tanggung jawab, sama kehidupan ala bocil yang sering main sepeda bmx. Lo tau nggak? Kebun teh...

Tempat Tersendiri

Jika hati adalah ruang yang terisi, kamu ada di ruang yang berbeda. Ruang yang akan selalu terbuka, dan hanya terisi untukmu. Lewat ruangan itu, kamu bebas untuk pergi maupun kembali. Karena di ruangan hati itu, tidak hanya kehadiran kamu secara langsung yang dibutuhkan. Tapi, kenangan yang tercipta untuk terus melekat dalam ingatan. 

Ternyata Kecewa

  Aku pernah menolak yang datang, hanya untuk mempertahankan kamu yang ternyata ingin pergi.  Mengenalmu tanpa sengaja, melupakanmu hampir gila. Siapa sangka, kamu yang semanis senja membuat luka sedalam samudra.