Aku bingung dengan diriku sendiri. Berharap kamu ada disampingku, namun ada di depan matamu walau hanya sekedar lewat saja, aku tak mampu. Berharap memandang wajahmu lebih dekat, namun alasan aku menginginkan itu terjadi saja aku tak tahu. Bahagiaku terlampau sederhana, hanya dengan mengingatmu saat aku sedih, aku berakhir dengan senyuman. Indahku terlalu sederhana hanya dengan memandang wajahmu, aku tahu untuk apa aku hidup. Aku tak ingin gila hanya karna memujamu, menyakiti diri karna sudah tahu kamu bukan untukku. Namun jika sehari tanpa tahu tentangmu saja aku juga sakit. Entah sampai kapan aku begini, asik sendiri, membayangkan sendiri. Bukannya aku tak punya nyali untuk menuruti keinginan hati, namun aku tahu aku. Aku merasa tak pantas untukmu, yang terindah. Lagipula, kamu sudah termiliki dan dia yang sempurna di matamu.
Jika hati adalah ruang yang terisi, kamu ada di ruang yang berbeda. Ruang yang akan selalu terbuka, dan hanya terisi untukmu. Lewat ruangan itu, kamu bebas untuk pergi maupun kembali. Karena di ruangan hati itu, tidak hanya kehadiran kamu secara langsung yang dibutuhkan. Tapi, kenangan yang tercipta untuk terus melekat dalam ingatan.
Komentar
Posting Komentar