Langsung ke konten utama

Adanya Dia


Berawal dari mata yang kamu indahkan, yang kurasa aku mulai tertarik ingin tahu semua tentangmu. Sampai akhirnya aku tahu kamu sudah ada yang miliki. Kecewa terasa adanya, usaha pun rasanya aku pesimis karna kamu dan dia yang sudah bersama bertahun-tahun. Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan ini, aku yang hanya kamu anggap teman biasa ini. Perhatian demi perhatian aku tawarkan tanpa mengsengajakan semuanya, kamu pun mulai butuh aku jika ingin bercerita sesuatu yang dinggap aku bisa membantu. Tapi apalah arti semuanya jika yang kubantu adalah kamu yang terus ingin membahagiakannya, bukannya aku tak senang melihatmu dengannya. Namun jika kudengar cerita dari teman-temanmu yang kadang kamu dibuat bersedih dan menangis karnanya yang bersikap tidak dewasa, rasanya aku ikut sedih melihatnya. Jika ada yang bertanya, apa yang aku bisa. Aku hanya bisa mengalah dan mengerti jika kamu adalah orang yang egois, aku akan menjadi penahanmu tanpa ikut ego bersamamu, aku hanya bisa memelukmu tanpa memberimu apapun kecuali rasa nyaman karna menghangatkan dan mendengarkanmu jika kamu bersedih. Aku yang tertarik dengan hidupmu ini, sulit rasanya menyerah atas rasa yang ada. Entah sampai kapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat Tersendiri

Jika hati adalah ruang yang terisi, kamu ada di ruang yang berbeda. Ruang yang akan selalu terbuka, dan hanya terisi untukmu. Lewat ruangan itu, kamu bebas untuk pergi maupun kembali. Karena di ruangan hati itu, tidak hanya kehadiran kamu secara langsung yang dibutuhkan. Tapi, kenangan yang tercipta untuk terus melekat dalam ingatan. 

Berdoa Baik, untuk yang Terbaik

Saat aku temukan kamu, tak pernah ada doa apapun yang tak baik yang aku ikhlaskan keluar dari hatiku.  Kalaupun hal negatif hadir untuk kita, aku yakin itu hanya ujian yang bisa kita lalui, tanpa melupakan hikmah yang bisa kita ambil.  Berjalannya waktu, aku semakin hari semakin sadar jika kamu adalah yang terbaik, karena membaik selalu.  Walau kadang aku sebaliknya, tapi kamu terus bertahan walau kadang berakhir tanpa kata.  Aku ingin selalu dipertemukan, walau itu lewat mimpi yang sekedar angan.  Berjanjilah untuk aku, kamu akan tetap mengenaliku di kehidupan selanjutnya.  Aku tidak meminta dunia, tapi cukup terus dipersatukankan denganmu.  Terima kasih sudah menjadi bahan doa baik untukku, kamu terbaik yang baik. Dari aku, yang terus berusaha menjadi terbaik sepertimu, dan semoga mejadikan kita selalu utuh.  

Sulit Melupakan Rindu, Walau itu Sementara Waktu

Setiap malam sebelum tidur, selalu ada kenang lalu datang yang buatku bersikap datar. Aku tidak tahu kabar pastimu, sekedar basa-basi denganmu di  WhatsApp  saja, aku hanya berhenti melihat foto profilmu. Dariku kecil dan semakin dewasa, aku mengenal kata  rindu  dengan   maknanya.   Jika harus kembali ke masa lalu, rasanya tidak ingin mengenal kata itu. Terlebih, jika aku tahu akan merasakan rindu karenamu.  Aku tidak bahagia dengan rindu ini, malah membuat hatiku untuk yang lain tertutup dan mati.  Padahal, sebelum kamu pergi juga tujuanmu itu aku, aku selalu menanti rindu itu.  Pada intinya, rindu kali ini menyiksa, rindu yang lalu adalah definisi bahagia. Karena rindu yang tidak dapat terbalaskan karena kamu yang sudah dimiliki yang lain.  Aku bisa apa, selain menikmati dan menerima.  Katanya, rindu dapat hilang dimakan waktu. Nyatanya, semakin lama waktu berjalan, selama itu pula rindu semakin terasa.