Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Adalah Jawaban

Entah mengapa dan bagaimana tuhan mempertemukan aku dan kamu, disaat semua yang terasa saat itu hanyalah sepi tanpa pengisi. Bukan rasa yang memulai semuanya, namun aku tertarik mengenalmu tanpa alasan. Hari demi hari yang terlewati bersama kedekatan aku dan kamu tanpa sadar menimbulkan pertanyaan "Sebenarnya kita siapa?" dan itu cukup untuk membuatku bisu. Dari awal langkahku berjalan ke arahmu tak berlari namun juga tak pelan apalagi berbalik menghilang, semuanya berjalan begitu saja, aku bahagia begitupun kamu yang kuyakini itu. Aku pikir hanya soal waktu yang belum menginginkan kita saling memiliki, karena nyatanya yang sudah terlanjur ini tak bisa aku hindarkan dan lepaskan, seakan semuanya lebih pasti dan indah pada saatnya. Jujur saja dari semua yang terjadi, terkadang terlintas masa lalu burukku yang kadang hantui dan membuatku takut menjalin cerita yang coba menjadi kisah saat itu, tetapi aku melihat matamu seakan meyakinkanku jika yang aku takutkan hanyalah aka...

Yang Terlupakan

Aku dan impianku kadang memang membuat kamu menjadi terlupa, menyalahkanmu dengan mengatasnamakan apa yang aku kejar ini untuk kamu dan kita lebih baik lagi. Saking sibuknya aku dengan waktuku sampai tak terlintas tanggal dimana aku mengatakan rasa padamu, sampai kamu yang sudah begitu sabar bertemu batasnya dan ingin mengakhiri cerita ini. Aku menyesal untuk ini, kalau boleh jujur apa yang aku kejar ini adalah semangat yang kuciptakan karnamu, hanya saja aku tak dapat mengendalikannya sampai kamu malah kulihat tak ada. Rasa sesal ini membunuhku secara perlahan, atau minimal jangan hindari aku untuk mencoba berusaha menyadari semuanya. Maaf untukku mungkin memang tak ada di dirimu, dan aku sekarang yang merasakan apa yang kamu rasakan, tak dianggap terlihat dan seakan tak dikenal. Namun aku menguatkan hati, setidaknya aku pernah menjadi yang menghangatkanmu disaat dingin grogoti tubuhmu, setidaknya aku rela menghukum hati sendiri karna tak bisa berhenti mencintaimu. Saat awal aku ad...

Ribuan Malam

Sampai ribuan malam aku menunggu dan bosan juga akhirnya terlupa, sendirian aku tanpa cinta yang bercerita. Cinta yang lalu sebenarnya masih terasa sampai detik ini, tak kemana-mana tetap diam. Dan hatiku masih atau mungkin hanya terbuka untukmu seorang, walaupun kau hindari aku. Untuk cinta aku ingin menawar cinta ini sampai berkurang walau sedikit, namun hati dan bayangan ini masih terasa adanya kamu. Rasanya jantungku tak berdetak, bila kuingat wajahmu. Tubuh ini mungkin akan mengering bodoh menanti jawaban dan alasanmu pergi seakan tak ada yang tersakiti.