Langsung ke konten utama

Saling


Di dalam setiap hari yang hadir kamu selalu ada untukku, menyajikan nyaman yang menjadi kekuatanku untuk mencoba membuatmu bahagia. Aku yang tidak sempurna ini butuh kamu yang juga tidak sempurna, untuk membuatku mengerti jika hadirnya kamu adalah ibarat obat yang menyembuhkan aku dari sakit walau tak pasti tetapi membuatku bertahan melewati apapun yang menghampiri.

Kita membangun semua ini tidak mudah, egoku dan egomu ada di dalam perjalanan hubungan ini. Tidak ada yang benar dan salah, kita sama-sama diuji untuk bersama mencari arti bahagia dari semua yang membuat hati tergores sedikit. Sabar dengan sadar mencoba mengingat saat kita pertama bertemu, saling menatap mata lebih lama dari biasanya dan berakhir dengan harapan yang hadir untuk saling memeluk, aku rasa itu bisa menahan kita dari keputusan yang tidak tepat yang muncul.

Karena kesan pertama akan selalu teringat, apalagi jika tercipta dengan hati sebagai matanya.
Disini aku anggap jika apa yang kita saling salahkan dan benarkan tak melulu soal kesalahan, tetapi ada kebenaran yang dianggap tak baik bagi aku dan kamu. Bagaimana aku berpikir apa yang aku lakukan baik untukmu juga sebaliknya namun tak ada ruang untuk mengenal lebih berhati-hati, terlepas dari masing-masing kita yang punya pendirian dan pilihan. Ruang itu adalah rindu yang terasa sebagai rem yang membatasi kita untuk berbuat semaunya karena jarak yang ada, ketidakpastian yang diyakini dari sebuah rindu mengajari kita banyak hal, mengajari kita banyak hal.

Jika aku tidak dapat bertemu denganmu, percayalah aku sudah mencoba untuk membuat rindu memilliki hadiah terbaik karena akhirnya bisa bertemu dengan pasangan rindunya.

Jika aku tidak dapat mengingat apa yang kamu katakan, percayalah aku bukan tidak mendegarkanmu tetapi aku terlalu larut dalam suara indahmu yang bagai alunan nada yang membuatku tenang sebelum tidur.

Jika aku tidak dapat berkata lebih pelan karena cara bicaraku yang keras ini, percayalah aku adalah orang yang paling bersuara lantang untuk membelamu saat kamu tersakiti oleh orang lain.

Jika aku tidak selalu mengabarimu, percayalah itu tidak berarti aku melupakanmu tetapi percayaku sudah lebih dari cukup untuk membiarkanmu mengembangkan diri jika aku yang bukan malaikat ini sedang mengejar impian dalam hidup.

Aku harap kamu tidak berpikir jika rindu yang sudah haus akan inginnya, malah membuat semuanya tidak lebih baik. Disini aku hanya ingin membawamu berpikir lebih luas juga melihat apapun dari hal yang berbeda termasuk aku dan menanggapi rindu yang muncul. Aku mengerti inginmu, aku tahu rasa yang kamu rasakan.

Aku juga merasakan jika sedang bertemu denganmu, langkah kakiku meninggalkanmu kurang dari satu detik untuk hal yang lain saja rasanya seperti beku dan merindu lagi. Namun kita bukan satu hal yang sama, maka dari itu kita mencoba menjalin cerita ini untuk saling melengkapi. Bersyukur karena kamu yang selalu mendukungku meraih mimpi-mimpi kecilku dan semoga saja mimpi besar yang ada di depan kamu tetap setia bersamaku untuk menikmatinya bersama.
Kamu adalah rumah yang kurindukan bersama mimpi yang aku buktikan di dalamnya.
Aku tidak memilihmu dengan sengaja, kamu juga. Tetapi hidup memilih kita untuk menjalani apa yang harus dilalui dengan cara kita.
Jarak yang ada tidak melebihi rasa kita untuk saling mempercayai. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat Tersendiri

Jika hati adalah ruang yang terisi, kamu ada di ruang yang berbeda. Ruang yang akan selalu terbuka, dan hanya terisi untukmu. Lewat ruangan itu, kamu bebas untuk pergi maupun kembali. Karena di ruangan hati itu, tidak hanya kehadiran kamu secara langsung yang dibutuhkan. Tapi, kenangan yang tercipta untuk terus melekat dalam ingatan. 

Berdoa Baik, untuk yang Terbaik

Saat aku temukan kamu, tak pernah ada doa apapun yang tak baik yang aku ikhlaskan keluar dari hatiku.  Kalaupun hal negatif hadir untuk kita, aku yakin itu hanya ujian yang bisa kita lalui, tanpa melupakan hikmah yang bisa kita ambil.  Berjalannya waktu, aku semakin hari semakin sadar jika kamu adalah yang terbaik, karena membaik selalu.  Walau kadang aku sebaliknya, tapi kamu terus bertahan walau kadang berakhir tanpa kata.  Aku ingin selalu dipertemukan, walau itu lewat mimpi yang sekedar angan.  Berjanjilah untuk aku, kamu akan tetap mengenaliku di kehidupan selanjutnya.  Aku tidak meminta dunia, tapi cukup terus dipersatukankan denganmu.  Terima kasih sudah menjadi bahan doa baik untukku, kamu terbaik yang baik. Dari aku, yang terus berusaha menjadi terbaik sepertimu, dan semoga mejadikan kita selalu utuh.  

Sulit Melupakan Rindu, Walau itu Sementara Waktu

Setiap malam sebelum tidur, selalu ada kenang lalu datang yang buatku bersikap datar. Aku tidak tahu kabar pastimu, sekedar basa-basi denganmu di  WhatsApp  saja, aku hanya berhenti melihat foto profilmu. Dariku kecil dan semakin dewasa, aku mengenal kata  rindu  dengan   maknanya.   Jika harus kembali ke masa lalu, rasanya tidak ingin mengenal kata itu. Terlebih, jika aku tahu akan merasakan rindu karenamu.  Aku tidak bahagia dengan rindu ini, malah membuat hatiku untuk yang lain tertutup dan mati.  Padahal, sebelum kamu pergi juga tujuanmu itu aku, aku selalu menanti rindu itu.  Pada intinya, rindu kali ini menyiksa, rindu yang lalu adalah definisi bahagia. Karena rindu yang tidak dapat terbalaskan karena kamu yang sudah dimiliki yang lain.  Aku bisa apa, selain menikmati dan menerima.  Katanya, rindu dapat hilang dimakan waktu. Nyatanya, semakin lama waktu berjalan, selama itu pula rindu semakin terasa.